Senin, 13 Desember 2010

POTENSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA

DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
DAN KESEJAHTERAAN
Pendidikan :
  • ·        PEMBELAJARAN DI KELAS
\             Alat Bantu Mengajar/Media Pembelajaran
\             Alat Bantu Peraga/Praktek
  • ·       MANAJEMEN SEKOLAH
SMK sebagai lembaga pendidikan formal yang berfungsi sebagai tempat proses pendidikan dan pelatihan siswa yang dipersiapkan untuk bekerja.
Proses Pendidikan yang dilakukan oleh SMK mengacu pada “Standar Kompetensi Kerja” di DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) sebagai upaya prosentase keterserapan proses pendidikan dan pelatihan, sesuai tingkatan kompetensi yang menjadi tujuan proses tersebut.
Standar Kompetensi Kerja di DUDI banyak dipengaruhi oleh efisiensi dan efektifitas proses dalam bekerja, terutama adalah standar smart-softskill (kepribadian yang baik) yang dapat memanfaatkan perkembangan zaman.
Perkembangan zaman sangat dipengaruhi oleh perkembangan “teknologi” untuk menghasilkan “informasi”, yang kemudian melalui proses tertentu menghasilkan pola-pikir; pola-sikap; dan pola-tindak pada manusia yang mendengar; menjalankan/memproses; dan menjadikan pilihan dari hasil proses tersebut.
Intinya dalam upaya efektif-efisien dalam proses menghasilkan Barang/Jasa, DUDI memilih alat bantunya “teknologi”. Dan karena kebutuhan yang sangat tinggi akan efektif-efisien, maka “teknologi” berkembang dengan pesat. Teknologi yang digunakan di DUDI dalam menekan efektif-efisiensi juga selalu berganti sesuai perkembangan  teknologi tersebut., sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Dari Pola-pikir; pola-sikap; dan pola-tindak di DUDI yang selalu menuntut efektivitas dan efisiensi dalam proses menghasilkan barang atau jasa, berdampak selalu meningkat dan baru pada penggunaan teknologi sebagai alat bantu. Namun hal ini belum sama dengan pola-pikir; pola-sikap; dan pola-tindak yang ada di SMK sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan penghasil tenaga-kerja DUDI. Sehingga Perencanaan – Proses dan Hasil dalam pendidikan pelatihan di SMK masih terjadi perbedaan yang mencolok antar kebutuhan dan kompetensi tamatan. Perbedaan terutama pada alat bantu yang digunakan dalam proses manajemen sekolah dan alat bantu pembelajaran (baik media belajar maupun alat peraga praktik yang digunakan).
Ada 3 (tiga) institusi pokok yang selayaknya duduk bersama dalam upaya Link and Match, yaitu :
1.      SMK, pemroses tenaga kerja
2.      DUDI, pengguna tenaga kerja
3.      Industri teknologi, pengguna tenaga kerja sekaligus pembuat alat bantu,
Dan apabila mereka melakukan kolaborasi secara profesional, maka perkembangan teknologi akan lebih cepat dan mengarah kepada Teknologi Tepat Guna.
Dampak yang begitu besar oleh ‘teknologi dan informasi’ makin terasa dapat  meningkatan pendidikan dan kesejahteraan.

Kendala Yang di Hadapi
  1. Masih belum memadainya sarana / prasarana di sekolah akibat daya beli dan daya juang penyelenggara sekolah.
  2. Masih kurangnya pendidik dan tenaga kependidikan yang trampil, kreatif, dan inovatif untuk menyusun/merencanakan; menggunakan dan mengembangkan bahan ajar berbasis teknologi tepat guna yang interaktif dan dapat selalu diperbaharui di sekolah.
  3. Etika dan moralitas pengguna masih belum mendapat tempat yang memadai
  4. Sulitnya mengubah perilaku guru dan siswa yang cenderung pasif untuk menghadapi pola belajar PAIKEM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar