Rabu, 09 Maret 2011

SKKNI Tekhnik Akuntansi


S K K N I
Standar Kompetensi Kerja Nasional
TEKNISI AKUNTANSI
1.         Sub Golongan
1. Jasa Akuntansi
2.         Kelompok/ Bidang Pekerjaan
1.Teknisi Akuntansi
2. Akuntan
3.         Sub Kelompok
1. Teknisi Akuntansi
4.         Bagian/Pekerjaan
Kualifikasi Berjenjang:
1           Teknisi Akuntansi Pelaksana
2           Teknisi akuntansi Penyelia
5.         Kualifikasi Kompetensi
Kualifikasi Berjenjang:
1.         Level III      : Teknisi Akuntansi Pelaksana
2.         Level IV      : Teknisi Akuntansi Penyelia
Definisi pendidikan dalam UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sesuai dengan tujuan pendidikan (Kejuruan) yaitu peserta didik memiliki kekuatan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara, maka proses pendidikan menekankan pada proses pendidikan dan pelatihan (pembimbingan) Kompetensi peserta didik.
Pengertian KOMPETENSI adalah : kemampuan daya pikir, kemampuan menggerakkan anggota badan dengan metode atau teknik tertentu, dan kemampuan mengekspresikan kemauan diri, dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas.

Standar kompetensi merupakan ukuran atau patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang harus dimiliki seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyarakatkan.
Standar kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas, tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain, standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung seperti pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda. (http://www.lsp-telematika.or.id)
Seseorang memiliki Standar kompetensi, berarti yang bersangkutan mampu :
a.      Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan
b.      Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
c.      Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula
d.      Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
Standar Kompetensi Kerja tersebut digunakan sebagai acuan untuk :
1.            Menyusun uraian pekerjaan
2.            Menyusun dan mengembangkan program pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi sumber daya manusia.
3.            Menilai unjuk kerja seseorang.
4.            Sertifikasi Profesi.
Agar kriteria unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan untuk peran/fungsi pada suatu pekerjaan, maka diperlukan Kompetensi Kunci yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria yaitu :
·              Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi, artinya dapat mencari, mengelola, dan memilah informasi secara teratur untuk memilih apa yang dibutuhkan, dan menyajikannya dengan tepat; mengevaluasi informasi yang diperoleh beserta sumber.sumbernya dan metoda yang digunakan untuk memperolehnya.
·              Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi, artinya dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan baik menggunakan pidato, tulisan, grafik dan cara­-cara non verbal lain.
·       Merencanakan  dan  mengorganisir  aktifitas-aktifitas,   artinya  dapat  merencanakan dan mengelola sendiri aktifitas kerja, termasuk penggunaan waktu dan sumber daya dengan sebaik-baiknya serta menentukan prioritas dan memantau sendiri pekerjaan dilakukan.
·              Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok, artinya kompetensi seseorang untuk dapat rukun dengan orang lain secara pribadi atau kelompok termasuk bekeja dengan baik sebagai anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Situasi dimana kompetensi kunci ini dibutuhkan misalnya bekerja sebagai anggota tim.
·              Menggunakan ide-ide dan teknik matematika, artinya dapat memakai ide-ide matematika, seperti angka dan ruang; serta teknik matematika, seperti perhitungan dan perkiraan untuk tujuan-tujuan praktis, Contoh penggunaan kompetensi kunci ini diantaranya mengecek perhitungan.
·              Memecahkan masalah, artinya dapat menggunakan strategi penyelesaian masalah dengan arah yang jelas, baik dalam keadaan di mana masalah serta penyelesaian yang diinginkan jelas terlihat maupun dalam situasi dimana diperlukan pemikiran yang mendalam serta pendekatan yang kreatif untuk memperoleh hasil. Situasi dimana kompetensi kunci ini dibutuhkan misalnya dalam mengidentifikasi alternatif penyelesaian terhadap keluhan atas lambannya kinerja  sistem informasi teknologi yang  baru.
·              Menggunakan teknologi, artinya dapat menggunakan teknologi dan mengoperasikan alat-alat teknologi dengan pemahaman prinsip-prinsip ilmu dan teknologi yang cukup untuk mencoba dan beradaptasi dengan sistem. Kompetensi kunci ini misalnya kemampuan untuk mengoperasikan komputer.


Teknisi Akuntansi Pelaksana


Sifat Pekerjaan
Lingkup Aktivitas
Jenis Pekerjaan

Bekerja sesuai dengan prosedur dan dibawah bimbingan
Melakukan pekerjaan di bidang teknisi akuntansi pelaksana yang berkaitan dengan mengelola dokumen kas,  mengelola piutang dan utang, mengelola persediaan, mengelola aktiva tetap, melakukan kegiatan entry jurnal, memposting ke buku besar dan menyajikan laporan keuangan baik pada perusahaan manufaktur, dagang maupun jasa.
Pengelola dokumen kas


Pemproses catatan keuangan


Pengelola piutang dan utang


Pengelola persediaan  dan aktiva tetap



Penyaji laporan keuangan



Teknisi Akuntansi Penyelia

Sifat Pekerjaan
Lingkup Aktivitas
Jenis Pekerjaan
Bekerja sesuai dengan prosedur dan mandiri, serta bekerja dalam tim.
Melakukan kegiatan teknisi akuntansi penyelia yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi, mengelola cost, mengelola anggaran,  mengola pajak penghasilan,  menyajikan kertas kerja pemeriksaan dan mengimplementasikan sistem komputer akuntansi
Penyaji laporan keuangan konsolidasi

Pengelola cost
Pengelola anggaran
Pengelola pajak penghasilan
Penyaji kertas kerja pemeriksaan
Pengimplementasi sistem komputer akuntansi


SKKNI ini berlaku secara nasional dan sebagai acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan serta uji kompetensi dalam rangka sertifikasi.





Rabu, 02 Maret 2011

SIMULASI UN 2010/2011

Contoh SIMULASI UN 2010/2011, berdasarkan :
PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL (NOMOR 0148/SK-POS/BSNP/I/2011)
VII. KELULUSAN UJIAN NASIONAL
9.   Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 5 mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).

SMK VS Dunia Kerja


Ada kenyataan terang di depan mata, bahwa dunia pendidikan dan dunia usaha seolah dua dunia yang sulit disatukan dalam formula pengembangan yang selaras. Pendidikan masih dikuasai  model formal dengan indikator-indikator nilai ujian, sedangkan dunia usaha membutuhkan kecerdasan dan kecakapan terampil mengelola usaha sehingga survive menghasilkan keuntungan.

Jurang dunia pendidikan dan dunia usaha itu, mengental menjadi jurang dunia teori dan praktek, dunia pemikiran dan pengalaman, atau dunia ilmu dan amal. Dua dunia yang sebenarnya satu realitas alamiah, namun dipisahkan oleh formalisasi dan institusionaisasi proses kehidupan. Pendidikan menjadi lembaga teori, pemikiran, dan ilmu, sedangkan dunia usaha adalah lembaga praktek, pengalaman, atau amal untuk mengembangkan hidup dengan mencari pemenuhan kebutuhan ekonomi. Bahkan dunia pendidikan telah menjadi lembaga yang membiaskan bayangan gelap ketidakadilan karena membuka pintu hanya untuk kalangan yang mampu membayar. Sementara dunia usaha menjadi lembaga yang setali tujuh uang, karena tetap saja mensyaratkan selembaran sertifikat dan semacamnya dari lembaga pendidikan formal.

Padahal, tidak terbantahkan, kalau berkembangnya dua dunia itu selalu dalam satu proses siklus kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia mulanya mengalami hidup karena diciptakan, lalu merasakan dan memikirkan pengalamannya, merumuskan pengetahuan secara sistematik, mempraktekkan untuk mempertahankan hidupnya menjadi lebih baik, merumuskan lagi pengetahuan, mengamalkan lagi dalam pengalaman, dan seterusnya. Sebuah siklus bola salju kehidupan yang menggelinding semakin kaya hasih dialektika pengetahuan dan pengalaman, pengalaman dan pengetahuan.

Kesadaran ini bukan hal baru. Sudah banyak gagasan dan model yang lahir dari kesadaran ini. Bahkan sudah banyak muncul berbagai bentuk kelembagaan yang menyatukan dunia pendidikan dan dunia usaha. Tetapi kenyataan memetakan berbagai  angka dan data yang menunjukkan bahwa pengangguran terbuka maupun terselubung masih tinggi. Dunia usaha yang tersedia belum mampu menyerap angkatan kerja yang dihasilkan lembaga pendidikan. Belum yang tidak sempat mengenyam pendidikan atau berpendidikan rendah. Merintis dan mengembangkan usaha sendiri pun, tidak memiliki kemampuan modal untuk memulainya.